Minggu, 17 Januari 2016

Water pollution

by Chris Woodford. Last updated: June 29,
2015.
O ver two thirds of Earth's surface is
covered by water ; less than a third is
taken up by land. As Earth's population
continues to grow, people are putting ever-
increasing pressure on the planet's water
resources. In a sense, our oceans, rivers ,
and other inland waters are being
"squeezed" by human activities—not so
they take up less room, but so their quality
is reduced. Poorer water quality
means water pollution.
We know that pollution is a human
problem because it is a relatively recent
development in the planet's history: before
the 19th century Industrial Revolution,
people lived more in harmony with their
immediate environment. As industrialization
has spread around the globe, so the
problem of pollution has spread with it.
When Earth's population was much smaller,
no one believed pollution would ever present
a serious problem. It was once popularly
believed that the oceans were far too big
to pollute. Today, with around 7 billion
people on the planet, it has become
apparent that there are limits. Pollution is
one of the signs that humans have
exceeded those limits.
What is water pollution? Water pollution can
be defined in many ways. Usually, it means
one or more substances have built up in
water to such an extent that they cause
problems for animals or people. Oceans,
lakes, rivers, and other inland waters can
naturally clean up a certain amount of
pollution by dispersing it harmlessly. If you
poured a cup of black ink into a river, the
ink would quickly disappear into the river's
much larger volume of clean water. The ink
would still be there in the river, but in
such a low concentration that you would
not be able to see it. At such low levels,
the chemicals in the ink probably would not
present any real problem. However, if you
poured gallons of ink into a river every few
seconds through a pipe, the river would
quickly turn black. The chemicals in the ink
could very quickly have an effect on the
quality of the water. This, in turn, could
affect the health of all the plants,
animals, and humans whose lives depend on
the river.Thus, water pollution is all
about quantities: how much of a polluting
substance is released and how big a volume
of water it is released into. A small
quantity of a toxic chemical may have little
impact if it is spilled into the ocean from a
ship. But the same amount of the same
chemical can have a much bigger impact
pumped into a lake or river, where there is
less clean water to disperse it.
Water pollution almost always means that
some damage has been done to an ocean,
river, lake, or other water source. A 1969
United Nations report defined ocean
pollution as: "The introduction by man,
directly or indirectly, of substances or
energy into the marine environment
(including estuaries) resulting in such
deleterious effects as harm to living
resources, hazards to human health,
hindrance to marine activities, including
fishing, impairment of quality for use of
sea water and reduction of
amenities." [1] Fortunately, Earth is
forgiving and damage from water pollution
is often reversible.

Terjemahan dalam bahasa indonesia

Lebih dari dua pertiga dari permukaan
bumi ditutupi oleh air; kurang dari
sepertiganya oleh
daratan. Saat penduduk bumi terus
tumbuh, orang-orang menempatkan
tekanan yang terus
pada sumber daya air. Dalam arti luas,
lautan, sungai, dan perairan kita
lainnya di pedalaman
sedang "diperas" oleh kegiatan-bukan
manusia sehingga mereka mengambil
sedikit ruang,
tapi kualitas mereka berkurang.
Kualitas buruk air akibat pencemaran
air.
Kita tahu bahwa polusi adalah masalah
manusia karena merupakan
perkembangan yang
relatif baru dalam sejarah planet kita:
sebelum abad ke-19 Revolusi Industri,
orang lebih
hidup harmonis dengan lingkungan
mereka. dunia industrialisasi telah
menyebar di seluruh
dunia, sehingga masalah polusi telah
menyebar dengan itu. Ketika
penduduk bumi jauh lebih
sedikit, tidak ada yang percaya polusi
akan mengakibatkan masalah serius.
Hal ini pernah
populer saat diyakini bahwa lautan
yang terlalu besar untuk mencemari.
Hari ini, dengan
sekitar 7 miliar orang di planet ini,
telah jelas bahwa ada batas. Polusi
merupakan salah satu
tanda-tanda bahwa manusia telah
melampaui batas-batas.
Apa polusi air? Pencemaran air dapat
didefinisikan dalam banyak cara.
Biasanya, itu berarti
satu atau lebih zat telah membangun
dalam air sedemikian rupa bahwa
mereka
menyebabkan masalah bagi hewan
atau orang. Lautan, danau, sungai,
dan perairan
pedalaman lainnya secara alami dapat
membersihkan sejumlah polusi
dengan
mendispersikan itu membahayakan.
Jika Anda menuangkan secangkir tinta
hitam ke sungai,
tinta cepat akan menghilang ke
volume sungai yang jauh lebih besar
dari air bersih. Tinta
masih akan ada di sungai, tapi
sedemikian konsentrasi rendah bahwa
Anda tidak akan dapat
melihatnya. Pada tingkat rendah
seperti, bahan kimia dalam tinta
mungkin tidak akan hadir
setiap masalah nyata. Namun, jika
Anda menuangkan galon tinta ke
sungai setiap beberapa
detik melalui pipa, sungai akan cepat
berubah menjadi hitam. Bahan kimia
dalam tinta bisa
sangat cepat memiliki efek pada
kualitas air. Hal ini, pada gilirannya,
dapat mempengaruhi
kesehatan semua tumbuhan, hewan,
dan manusia yang hidupnya
bergantung pada river.
Pencemaran air adalah semua tentang
jumlah: berapa banyak zat polusi
dilepaskan dan
seberapa besar volume air itu
dilepaskan ke dalam. Sebuah jumlah
kecil dari bahan kimia
beracun mungkin memiliki dampak
yang kecil jika tumpah ke laut dari
kapal. Tapi jumlah
yang sama dari bahan kimia yang
sama dapat memiliki dampak yang
jauh lebih besar
dipompa ke danau atau sungai, di
mana ada air kurang bersih untuk
membubarkan itu.
Polusi air hampir selalu berarti bahwa
beberapa kerusakan yang telah
dilakukan untuk lautan,
sungai, danau, atau sumber air
lainnya. Sebuah 1969 laporan PBB laut
didefinisikan polusi
sebagai: "Pengenalan oleh manusia,
secara langsung atau tidak langsung,
zat atau energi ke
dalam lingkungan laut (termasuk
muara) mengakibatkan efek merusak
seperti
membahayakan sumber daya hidup,
bahaya bagi kesehatan manusia,
halangan untuk
kegiatan kelautan, termasuk
memancing, penurunan kualitas untuk
penggunaan air laut dan
pengurangan kenyamanan. " [1]
Untungnya, Bumi adalah pemaaf dan
kerusakan dari polusi
air sering reversibel.

Sabtu, 02 Januari 2016

Memahami artikel renewable energy

What is renewable energy?

Broadly speaking, the world's energy resources
(all the energy we have available to use) fall
into two types called fossil fuels and renewable
energy:

#secara garis besar, sumber daya energi dunia dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu bahan bakar fosil dan energi yang dapat di perbaharui

Fossil fuels are things like oil, gas, coal, and
peat, formed over hundreds of millions of
years when plants and sea creatures rot
away, fossilize, and get buried under the
ground, then squeezed and cooked by
Earth's inner pressure and heat. Fossil fuels
supply about 80–90 percent of the world's
energy.

#bahan bakar fosil meliputi minyak, gas, batu bara,dan gambut, yang terbentuk selama ratusan juta tahun ketika tanaman dan mahluk laut membusuk, memfosil, dan terkubur di bawah tanah, kemudian diperas dan dimasak diperut bumi yang panas. Bahan bakar fosil memasok sekitar 80-90% dari energi dunia.

Renewable energy means energy made from
the wind, ocean waves, solar power, biomass
(plants grown especially for energy), and so
on. It's called renewable because, in theory,
it will never run out. Renewable sources
currently supply about 10–20 percent of the
world's energy.

#energi yang dapat di perbaharui meliputi angin, gelombang laut, tenaga surya, biomassa,dan sebagainya. Energi yang dapat diperbaharui memiliki arti secara teori yaitu tidak akan pernah habis. Sumber yang di perbaharui saat ini memasok sekitar 10-20% dari energi dunia.

In the United States, the breakdown
looks like this. From the pie chart,
you can see that about 81% of US
energy comes from fossil fuels
(down from 84% in 2008), while the
remainder comes from renewables
and nuclear. Looking at the
renewables alone, in the bar chart
on the right, you can see that
hydroelectric and biomass provide
the lion's share, while wind and solar
provide very little at all. Solar
provides just 4 percent of US
renewable energy. Renewables have
increased from 7% to 10% of the
total since 2008.

#Di amerika serikat, rinciannya
terlihat seperti ini. Dari diagram
Anda dapat melihat bahwa sekitar 81% dari US
energi berasal dari bahan bakar fosil
(turun dari 84% pada tahun 2008), sedangkan
Sisanya berasal dari energi yang dapat diperbaharui
dan nuklir. Melihat
energi yang diperbaharui dapat di lihat dari diagram
di sebelah kanan, Anda dapat melihat bahwa
tenaga air dan biomassa menyediakan
bagian terbesar, sementara angin dan matahari
menyediakan sangat sedikit sekali. Tenaga surya
memberikan hanya 4 persen dari US
energi yang dapat diperbaharui. energi yang dapat diperbaharui
meningkat dari 7% menjadi 10% dari
Total sejak 2008.

www.explainthatstuff.com/renewableenergy.html

Kamis, 31 Desember 2015

Memahami artikel hydroponics

www.explainthatstuff.com/hydroponics.html

What is hydroponics?
Plants grow through a process called
photosynthesis , in which they use sunlight and a
chemical inside their leaves called chlorophyll to
convert carbon dioxide (a harmless gas in the
air) and water into glucose (a type of sugar)
and oxygen. Write that out chemically and you
get this equation:
6CO 2 + 6H 2 O → C 6 H 12O 6 + 6O 2
There's no mention of "soil" anywhere in there—
and that's all the proof you need that plants
can grow without it. What they do need is water
and nutrients, both easily obtained from soil.
But if they can get these things somewhere
else—say, by standing with their roots in a
nutrient-rich solution—they can do without soil
altogether. That's the basic principle behind
hydroponics. In theory, the word "hydroponics"
means growing plants in water (from two Greek
words meaning "water" and "toil"), but because
you can grow plants without actually standing
them in water, most people define the word to
mean growing plants without using soil.

# Apa itu hidroponik?
Tanaman yang tumbuh melalui proses
fotosintesis, di mana tanaman itu menggunakan sinar matahari dan
bahan kimia, yang terkandung dalam daun sering disebut dengan
klorofil yang berfungsi untuk  mengubah karbon dioksida (gas berbahaya di udara) serta air di ubah menjadi
glukosa dan oksigen. Penulisan
persamaan reaksi kimia:
6CO 2 + 6H 2O → C 6H 12 O 6 + 6O 2.

Yang terjadi dalam reaksi diatas tidak perlu menggunakan tanah sebagai media fotosintesis.
Jadi, dalam penanaman hidroponik media tanah tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan hanya air dan nutrisi.
Itulah dasar
Prinsip di balik hidroponik. Secara teori,
Kata "hidroponik" berarti tanaman yang tumbuh di
air (dari dua kata Yunani yang berarti
"air" dan "bekerja keras"), kebanyakan orang mendefinisikan kata hidroponik yang berarti
tumbuhan yang di tanam tanpa menggunakan media tanah.

Rabu, 02 Desember 2015

memahami artikel pembangkit listrik tenaga nuklir

http://www.explainthatstuff.com/how-nuclear-power-plants-work.html

Nuclear power plants

  
by Chris Woodford. Last updated: September 16, 2015.

Atomic energy has had a mixed history in the half-century or so since the world's first commercial nuclear power plant opened at Calder Hall (now Sellafield) in Cumbria, England in 1956. Huge amounts of world energy have been produced from atoms ever since, but amid enormous controversy. Some people believe nuclear power is a vital way to tackle climate change; others insist it is dirty, dangerous, uneconomic, and unnecessary. Either way, it helps if you understand what nuclear energy is and how it works—so let's forget the politics for a moment and take a closer look at the science.

#Energi atom telah memiliki sejarah sejak setengah abad tahun yang lalu atau lebih sejak pembangkit listrik tenaga nuklir komersial pertama kali dikenal di Inggris pada tahun 1956, di Calder Hall (sekarang Sellafield) di Cumbria,jmlah besar energi dunia telah dihasilkan dari atom, tapi di tengah kontroversi besar. Beberapa orang percaya tenaga nuklir adalah cara penting untuk mengatasi perubahan iklim. Tapi yang lain bersikeras tenaga nuklir itu adalah kotor, berbahaya, tidak ekonomis, dan tidak perlu. Disini ada pemahaman tenaga nuklir dan bagaimana cara kerjanya.

What is atomic energy?


It's not immediately obvious but tall buildings store energy—potential energy. You have to work hard to lift bricks and other building materials up off the ground into the right position and, as long as they remain where you put them, they can store that energy indefinitely. But a tall, unstable building is bound to collapse sooner or later and, when it does so, the materials from which it was built come crashing back down to the ground, releasing their stored potential energy as heat, sound, and kinetic energy (the bricks could fall on your head!).

Atoms (the building blocks of matter) are much the same. Some large atoms are very stable and quite happy to stay as they are pretty much forever. But other atoms exist in unstable forms called radioactive isotopes. They're the atomic equivalents of wobbly old buildings: sooner or later, they're bound to fall apart, splitting into bits like a large building tumbling to the ground and releasing energy on the way. When large atoms split into one or more smaller atoms, giving off other particles and energy in the process, we call it nuclear fission. That's because the central part of the atom (the nucleus) is what breaks up and fission is another word for splitting apart. Nuclear fission can happen spontaneously, in which we case we call it radioactive decay (the conversion of unstable, radioactive isotopes into stable atoms that aren't radioactive). It can also be made to happen on demand—which is how we get energy out of atoms in nuclear power plants. That type of fission is called a nuclear reaction.

#Apa energi atom?
Disini mengibaratkan tenaga nukir seperti:
gedung-gedung tinggi menyimpan energi-energi
potensial.Anda harus bekerja keras untuk
mengangkat batu bata dan bahan bangunan
lainnya dari tanah ke posisi yang tepat dan,
selama mereka tetap di mana Anda
menempatkan mereka, mereka dapat
menyimpan energi yang tanpa batas. ketika
gedung tinggi tidak stabil terikat runtuh cepat
atau lambat, dan ketika bahan dari mana
dibangun datang menerjang kembali ke tanah,
melepaskan energi potensial yang tersimpan
sebagai panas, suara, dan energi kinetik (batu
bata bisa jatuh di kepala Anda!).
Beberapa atom besar yang stabil bisa tetap
tinggal dan tidak terpecah dan terkumpul
selamanya, Tapi atom lain ada dalam bentuk
yang tidak stabil disebut isotop radioaktif.
atom yang setara dari bangunan tua pecah:
cepat atau lambat, mereka pasti berantakan
ketika membelah diri menjadi potongan-
potongan seperti bangunan besar jatuh ke
tanah dan melepaskan energi di jalan. Ketika
atom besar dibagi menjadi satu atau lebih kecil,
partikel yang lepas memberikan energi dan
proses yang sering disebut fisi nuklir. Fisi nuklir
bisa terjadi secara spontan, dimana sering
dikenal dengan peluruhan radioaktif. energi
dari atom di pembangkit listrik tenaga
nuklir.Jenis fisi ini disebut reaksi nuklir.

How much energy can one atom make?


E = mc2

If E is energy, m is mass (the scientific word for the ordinary stuff around us), and c is the speed of light, Einstein's equation says that you can turn a tiny amount of mass into a huge amount of energy. How come? Looking at the math, c is a really huge number (300,000,000) so c2 is even bigger: 90,000,000,000,000,000. That's how many joules (the standard measurement of energy) you'd get from a kilogram of mass. In theory, if you could turn about seven billion hydrogen atoms completely to energy, you'd get about one joule (that's about as much energy as a 10-watt lightbulb consumes in a tenth of a second). Remember, though, these are just ballpark, guesstimate numbers. The only point we really need to note is this: since there are billions and billions of atoms in even a tiny spec of matter, it should be possible to make lots of energy from not very much at all. That's the basic idea behind nuclear power.

In practice, nuclear power plants don't work by obliterating atoms completely; instead, they split very large atoms into smaller, more tightly bound, more stable atoms. That releases energy in the process—energy we can harness. According to a basic rule of physics called the law of conservation of energy, the energy released in a nuclear fission reaction is equal to the total mass of the original atom (and all the energy holding it together) minus the total mass of the atoms it splits into (and all the energy holding them together). For a more detailed explanation of why nuclear reactions release energy, and how much they can release, see the article binding energy on Hyperphysics.

#Seberapa banyak energy yang dibuat satu atom?
E = mc2
Albert Einstein merumuskan E adalah energi, m
adalah massa dan c adalah kecepatan cahaya,
persamaan Einstein mengatakan bahwa Anda
dapat mengubah jumlah kecil massa menjadi
sejumlah besar energi. Secara teori, jika Anda
bisa mengubah sekitar tujuh miliar atom
hidrogen sepenuhnya untuk energi, Anda akan
mendapatkan sekitar satu joule (itu tentang
energi sebanyak bola lampu 10 watt
mengkonsumsi dalam sepersepuluh detik).
Ingat, meskipun, ini hanya perkiraan, angka
kira-kira angka. Satu-satunya titik kita
benar-benar perlu diperhatikan adalah ini:
karena ada miliaran dan miliaran atom
bahkan spec kecil materi, itu harus mungkin
untuk membuat banyak energi dari tidak sangat
banyak sekali. Itulah ide dasar di balik tenaga
nuklir.
Dalam praktek, menggunakan pembangkit listrik
tenaga nuklir tidak bekerja dengan
melenyapkan atom sepenuhnya namun
sebaliknya, mereka membagi atom yang sangat
besar menjadi lebih kecil, terikat lebih erat,
atom lebih stabil.Yang melepaskan energi dalam
proses energi yang dapat kita manfaatkan.
Menurut aturan dasar fisika disebut hukum
kekekalan energi, energi yang dilepaskan
dalam reaksi fisi nuklir adalah sama dengan
massa total atom asli (dan semua energi
memegang bersama-sama) dikurangi total
massa atom itu terbagi menjadi (dan semua
energi menahan mereka bersama-sama). Untuk
penjelasan lebih rinci tentang mengapa reaksi
nuklir melepaskan energi, dan berapa banyak
mereka dapat melepaskan, lihat artikel yang
mengikat energi pada HyperPhysics.

What is a chain reaction?

What if you could make lots of atoms split up one after another? In theory, you could get them to release a huge amount of energy. If breaking up billions of atoms sounds like a real bore (like breaking billions of eggs to make an omelet), there's one more handy thing that helps: some radioactive isotopes will go on splitting themselves automatically in what's called a chain reaction, producing power for pretty much as long as you want.

Suppose you take a really heavy atom—a stable kind of uranium called uranium-235. Each of its atoms has a nucleus with 92 protons and 143 neutrons. Fire a neutron at uranium-235 and you turn it into uranium-236: an unstable version of the same atom (a radioactive isotope of uranium) with 92 protons and 144 neutrons (remember that you fired an extra one in). Uranium-236 is too unstable to hang around for long so it splits apart into two much smaller atoms, barium and krypton, releasing quite a lot of energy and firing off three spare neutrons at the same time.

Now the brilliant thing is that the spare neutrons can crash into other uranium-235 atoms, making them split apart too. And when each of those atoms splits, it too will produce spare neutrons. So a single fission of a single uranium-235 atom rapidly becomes a chain reaction—a runaway, nuclear avalanche that releases a huge amount of energy in the form of heat.

#Apa reaksi berantai?
Misalkan Anda mengambil atom-jenis yang
stabil benar-benar berat uranium disebut
uranium-235.Setiap atom yang memiliki inti
dengan 92 proton dan neutron 143.
Menembakkan neutron pada uranium-235 dan
Anda mengubahnya menjadi uranium-236:
versi stabil dari atom yang sama (isotop
radioaktif uranium) dengan 92 proton dan
neutron 144 (ingat bahwa Anda dipecat
tambahan satu di). Uranium-236 adalah terlalu
tidak stabil untuk berkeliaran lama sehingga
membagi terpisah menjadi dua atom jauh lebih
kecil, barium dan kripton, merilis cukup banyak
energi dan menembakkan tiga neutron cadang
pada waktu yang sama.
Sekarang hal brilian adalah bahwa neutron
cadang dapat menabrak uranium-235 atom
lain, membuat mereka terpecah juga. Dan
ketika masing-masing atom membagi, juga
akan menghasilkan neutron cadang. Jadi fisi
tunggal tunggal uranium-235 atom cepat
menjadi reaksi-a, longsoran nuklir pelarian
rantai yang melepaskan sejumlah besar energi
dalam bentuk panas.

What's the difference between a nuclear power plant and a nuclear bomb?

In a nuclear bomb, the chain reaction isn't controlled, and that's what makes nuclear weapons so terrifyingly destructive. The entire chain reaction happens in a fraction of a second, with one splitting atom producing two, four, eight, sixteen, and so on, releasing a massive amount of energy in the blink of an eye. In nuclear power plants, the chain reactions are very carefully controlled so they proceed at a relatively slow rate, just enough to sustain themselves, releasing energy very steadily over a period of many years or decades. There is no runaway, uncontrolled chain reaction in a nuclear power plant.

#Apa perbedaan antara pembangkit listrik
tenaga nuklir dan bom nuklir?
Dalam sebuah bom nuklir, reaksi berantai yang
tidak terkontrol, dan itulah yang membuat
senjata nuklir sehingga menakutkan
destruktif.Seluruh reaksi berantai yang terjadi
dalam sepersekian detik, dengan satu atom
membelah memproduksi dua, empat, delapan,
enam belas, dan seterusnya, melepaskan
sejumlah besar energi dalam sekejap mata.Di
pembangkit listrik tenaga nuklir, reaksi
berantai yang sangat hati-hati dikendalikan
sehingga mereka melanjutkan pada tingkat
yang relatif lambat, hanya cukup untuk
mempertahankan diri, melepaskan energi yang
sangat mantap selama bertahun-tahun atau
dekade.
How does a nuclear power plant work?

Okay, we've figured how to get energy from an atom, but the energy we've got isn't that helpful: it's just a huge amount of heat! How do we turn that into something much more useful, namely electricity? A nuclear power plant works pretty much like a conventional power plant, but it produces heat energy from atoms rather than by burning coal, oil, gas, or another fuel. The heat it produces is used to boil water to make steam, which drives one or more giant steam turbines connected to generators—and those produce the electricity we're after. Here's how:

Diagram showing the sequence of power-making steps inside a nuclear electricity power plant.

First, uranium fuel is loaded up into the reactor—a giant concrete dome that's reinforced in case it explodes. In the heart of the reactor (the core), atoms split apart and release heat energy, producing neutrons and splitting other atoms in a carefully controlled nuclear reaction.
Control rods made of materials such as cadmium and boron can be raised or lowered into the reactor to soak up neutrons and slow down or speed up the chain reaction.
Water is pumped through the reactor to collect the heat energy that the chain reaction produces. It constantly flows around a closed loop linking the reactor with a heat exchanger.
Inside the heat exchanger, the water from the reactor gives up its energy to cooler water flowing in another closed loop, turning it into steam. Using two unconnected loops of water and the heat exchanger helps to keep water contaminated with radioactivity safely contained in one place and well away from most of the equipment in the plant.
The steam from the heat exchanger is piped to a turbine. As the steam blows past the turbine's vanes, they spin around at high speed.
The spinning turbine is connected to an electricity generator and makes that spin too.
The generator produces electricity that flows out to the power grid—and to our homes, shops, offices, and factories.

#Bagaimana cara kerja pembangkit listrik
tenaga nuklir?
Oke, kita sudah menemukan cara untuk
mendapatkan energi dari atom, tetapi energi
yang kita punya adalah tidak membantu: itu
hanya sejumlah besar panas! Bagaimana kita
mengubah itu menjadi sesuatu yang jauh lebih
berguna, yaitu listrik? Sebuah pembangkit listrik
tenaga nuklir bekerja cukup banyak seperti
pembangkit listrik konvensional, tetapi
menghasilkan energi panas dari atom bukan
oleh pembakaran batu bara, minyak, gas, atau
bahan bakar lain. Panas yang dihasilkan
digunakan untuk merebus air untuk membuat
uap, yang mendorong satu atau lebih turbin uap
raksasa yang terhubung ke generator-dan
mereka menghasilkan listrik.
Diagram yang menunjukkan urutan langkah-
langkah membuat power-dalam pembangkit
tenaga listrik nuklir.
Pertama, bahan bakar uranium dimuat ke
dalam reaktor kubah beton-raksasa yang
diperkuat dalam kasus itu meledak. Di jantung
reaktor (inti), atom terpecah dan melepaskan
energi panas, memproduksi neutron dan
membelah atom lain dalam reaksi nuklir
terkendali dengan hati-hati.
Kontrol batang terbuat dari bahan-bahan
seperti kadmium dan boron dapat dinaikkan
atau diturunkan ke dalam reaktor untuk
menyerap neutron dan memperlambat atau
mempercepat reaksi berantai.
Air dipompa melalui reaktor untuk
mengumpulkan energi panas yang menghasilkan
reaksi berantai. Terus-menerus mengalir di
sekitar loop tertutup yang menghubungkan
reaktor dengan penukar panas.
Di dalam penukar panas, air dari reaktor
memberikan energi untuk air dingin yang
mengalir dalam lingkaran tertutup lain,
mengubahnya menjadi uap. Menggunakan dua
loop tidak berhubungan air dan penukar panas
membantu untuk menjaga air yang
terkontaminasi dengan radioaktivitas aman
yang terkandung dalam satu tempat dan jauh
dari sebagian besar peralatan di pabrik.
Uap dari penukar panas disalurkan ke
turbin.Sebagai pukulan uap melewati baling-
baling turbin, mereka berputar dengan
kecepatan tinggi.
Turbin berputar terhubung ke generator listrik
dan membuat spin yang terlalu.
Generator menghasilkan listrik yang mengalir ke
jaringan listrik ke rumah, toko, kantor, dan
pabrik.

Can a nuclear power plant explode like a nuclear bomb?


One reason many people oppose nuclear power is because they think nuclear plants are like enormous nuclear bombs, just waiting to explode and wipe out civilization. It's true that nuclear plants and nuclear bombs are both based on nuclear reactions in which atoms split apart, but that's generally where the similarity begins and ends.

To start with, very different grades of uranium are used in power plants and nuclear bombs (some bombs use plutonium, but that's another story). Bombs need extremely pure (enriched) uranium-235, which is made by removing contaminants (notably another isotope of uranium, uranium-238) from naturally occurring uranium. Unless the contaminants are removed, they stop a nuclear chain reaction from occurring. Power plants can work with less purified, much more ordinary uranium providing they add another substance called a moderator. The moderator, typically made of carbon or water, effectively "converts" the less pure uranium so it will allow a chain reaction to happen. (I won't go into the details here, but it works by slowing down neutrons so they are less readily absorbed by any uranium-238 impurities and have a greater chance of causing fission in the all-important uranium-235.) All we really need to know about the moderator is that it makes a chain reaction possible in relatively impure uranium—and without it the reaction stops.

So what happens if the reaction inside a power plant starts to run out of control? If that happens, so much energy is released that the reactor overheats and may even explode—but in a relatively small, entirely conventional explosion, not an apocalyptic nuclear bomb. In that situation, the moderator burns or melts, the reactor is destroyed, and the nuclear reaction stops; there is no runaway chain reaction. The worst situation is called a meltdown: the reactor melts into a liquid, producing a hot, radioactive glob that drops deep down into the ground, potentially contaminating water supplies.

There are various other important differences that stop nuclear power plants from turning into nuclear bombs. In particular, nuclear bombs have to be assembled in a very precise way and detonated so that they implode (pushing the nuclear material together so it reacts properly). These conditions don't occur in a nuclear power plant.


A different kind of power plant called a fast-breeder reactor works a different way, producing its own plutonium fuel in a self-sustaining process. Its chain reaction is much closer to what happens in a nuclear bomb and it doesn't work through a moderator. That's why a fast-breeder reactor could, theoretically, run out of control and cause a nuclear explosion.

#pembangkit listrik tenaga nuklir bisa meledak
seperti bom nuklir?
Salah satu alasan banyak orang menentang
tenaga nuklir karena mereka berpikir PLTN
seperti bom nuklir yang sangat besar, hanya
menunggu untuk meledak dan menghapus
peradaban.Memang benar bahwa pembangkit
nuklir dan bom nuklir keduanya didasarkan
pada reaksi nuklir di mana atom terpecah, tapi
itu umumnya di mana kesamaan dimulai dan
berakhir.
Untuk mulai dengan, nilai yang sangat berbeda
dari uranium yang digunakan dalam
pembangkit listrik dan bom nuklir (bom
beberapa menggunakan plutonium, tapi itu
cerita lain). Bom perlu sangat murni
(diperkaya) uranium-235, yang dibuat dengan
menghilangkan kontaminan (terutama isotop
lain dari uranium, uranium-238) dari alami
uranium. Kecuali kontaminan dihapus, mereka
menghentikan reaksi berantai nuklir yang
terjadi. Pembangkit listrik dapat bekerja
dengan kurang murni, jauh lebih biasa uranium
memberikan mereka menambahkan zat lain
yang disebut moderator. Moderator, biasanya
terbuat dari karbon atau air, secara efektif
"mengubah" uranium kurang murni sehingga
akan memungkinkan reaksi berantai terjadi.
moderator adalah membuat reaksi berantai,
mungkin dalam relatif murni uranium-dan
tanpa itu reaksi berhenti.
Jadi apa yang terjadi jika reaksi dalam
pembangkit listrik mulai berjalan di luar
kendali? Jika itu terjadi, begitu banyak energi
dilepaskan bahwa reaktor terlalu panas dan
bahkan dapat meledak-tapi dalam relatif
kecil, ledakan seluruhnya konvensional, bukan
bom nuklir apokaliptik.Dalam situasi itu,
moderator membakar atau meleleh, reaktor
hancur, dan reaksi nuklir berhenti; tidak ada
reaksi berantai yang tak terkendali. Situasi
terburuk disebut meltdown: reaktor meleleh
menjadi cair, menghasilkan panas, gumpal
radioaktif yang turun jauh ke dalam tanah,
berpotensi mencemari pasokan air.
Ada berbagai perbedaan penting lainnya yang
menghentikan pembangkit listrik tenaga nuklir
berubah menjadi bom nuklir. Secara khusus,
bom nuklir harus dirakit dengan cara yang
sangat tepat dan diledakkan sehingga mereka
meledak (mendorong bahan nuklir bersama-
sama sehingga bereaksi dengan benar). Kondisi
ini tidak terjadi di pembangkit listrik tenaga
nuklir.
Yang berbeda jenis pembangkit listrik yang
disebut reaktor cepat-peternak bekerja dengan
cara yang berbeda, memproduksi bahan bakar
plutonium sendiri dalam proses mandiri. Reaksi
berantai yang lebih dekat dengan apa yang
terjadi di bom nuklir dan tidak bekerja melalui
moderator. Itu sebabnya reaktor cepat peternak
bisa, secara teoritis, berjalan di luar kendali
dan menyebabkan ledakan nuklir.

Selasa, 01 Desember 2015

Memahami artikel internet

What is the Internet?
#apa itu internet?

Global communication is easy now thanks to an
intricately linked worldwide computer network
that we call the Internet. In less than 20 years,
the Internet has expanded to link up around 210
different nations. Even some of the world's
poorest developing nations are now connected.

# Komunikasi global yang
berhubungan erat dengan jaringan komputer di seluruh dunia
yang kita sering sebut internet. Dalam waktu kurang dari 20 tahun,
Internet telah diperluas untuk menghubungkan keseluruh 210
negara yang berbeda. Bahkan beberapa di dunia, dari negara berkembang,termiskin,sekarang sudah terhubung dengan internet.

Lots of people use the word "Internet" to mean
going online. Actually, the "Internet" is nothing
more than the basic computer network. Think of
it like the telephone network or the network of
highways that criss-cross the world. Telephones
and highways are networks, just like the
Internet. The things you say on the telephone
and the traffic that travels down roads run on
"top" of the basic network. In much the same
way, things like the World Wide Web (the
information pages we can browse online), instant
messaging chat programs, MP3 music
downloading, and file sharing are all things that
run on top of the basic computer network that
we call the Internet.

# Banyak orang menggunakan kata "internet" berarti
akan online. Sebenarnya, "Internet" adalah
Lebih dari jaringan komputer dasar. Pikirkan
itu seperti jaringan telepon atau jaringan
jalan raya yang berselang-seling dunia. Telepon
dan jalan raya adalah jaringan seperti
Internet. Hal-hal yang Anda katakan di telepon
dan lalu lintas yang bergerak ke bawah jalan berjalan pada
"atas" dari jaringan dasar. Banyak yang sama dalam hal-hal seperti World Wide Web (yang
halaman informasi yang kami dapat menelusuri online),
pesan instan obrolan program, musik MP3
download, dan file sharing adalah segala sesuatu yang
berjalan di atas jaringan komputer dasar yang
kita sebut internet.

The Internet is a collection of standalone
computers (and computer networks in
companies, schools, and colleges) all loosely
linked together, mostly using the telephone
network. The connections between the
computers are a mixture of old-fashioned
copper cables, fiber-optic cables (which send
messages in pulses of light), wireless radio
connections (which transmit information by
radio . waves), and satellite links.

# Internet adalah kumpulan mandiri
komputer (dan jaringan komputer di
perusahaan, sekolah, dan perguruan tinggi) semua saling
Terhubungkan bersama, sebagian besar menggunakan telepon
jaringan. Hubungan antara
komputer adalah campuran kuno,
kabel tembaga, kabel serat optik (yang mengirim
pesan dalam pulsa cahaya), radio nirkabel
koneksi (yang mengirimkan informasi oleh
radio. gelombang), dan link satelit.

www.explainthatstuff.com/internet.html